Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan perkembangan terbaru mengenai Siklon Tropis Hayley yang terbentuk di Samudra Hindia, selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sistem ini sebelumnya terdeteksi sebagai Bibit Siklon 96S.
Perkembangan Siklon Tropis Hayley
Menurut pemantauan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta pada Senin (29/12/2025) pukul 01.00 WIB, Siklon Tropis Hayley memiliki tekanan udara minimum 989 hPa dengan kecepatan angin maksimum mencapai 45 knot atau sekitar 65 km/jam di sekitar pusatnya. BMKG telah melakukan pemantauan intensif selama 24 jam sejak 25 Desember 2025 terhadap perkembangan sistem ini.
Siklon Tropis Hayley berkembang dari Bibit Siklon Tropis 96S yang pertama kali terdeteksi pada 25 Desember 2025 pukul 01.00 WIB. Sistem ini kemudian mencapai kategori siklon tropis pada 29 Desember 2025 pukul 01.00 WIB. Saat ini, posisinya berada di Samudra Hindia, selatan Pulau Sumba, NTT.
Diprediksi, Siklon Tropis Hayley akan meningkat menjadi kategori 2 dan bergerak ke arah tenggara, menjauhi wilayah Indonesia menuju perairan barat Australia dalam 24 jam ke depan.
Dampak Tidak Langsung di Indonesia
Meskipun bergerak menjauhi Indonesia, Siklon Hayley berpotensi memberikan dampak tidak langsung di wilayah selatan Indonesia hingga dua hari ke depan. Dampak tersebut meliputi:
- Potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan NTT.
- Gelombang sedang 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, selatan Bali hingga Pulau Timor, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan Laut Sawu.
Informasi Bibit Siklon 98S
BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 98S yang berada di pesisir utara Australia. Intensitas bibit siklon ini terus melemah seiring pergerakannya memasuki daratan. Kondisi ini menyebabkan peluangnya berkembang menjadi siklon tropis tetap rendah dan tidak berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca maupun gelombang laut di wilayah Indonesia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan selalu merujuk pada informasi resmi yang dikeluarkan melalui aplikasi InfoBMKG, media sosial @infoBMKG, situs www.bmkg.go.id, TCWC Jakarta, serta call center 196.






