Berita

Kemenhub Bantah Bali Sepi Saat Nataru, Data Penumpang Justru Melonjak Tinggi

Advertisement

Isu sepinya Bali selama libur Natal dan Tahun Baru 2026 belakangan ini ramai diperbincangkan. Namun, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah kabar tersebut. Data menunjukkan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan udara ke dan dari Bali justru mengalami peningkatan signifikan.

Layanan Penerbangan Berjalan Optimal

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, menegaskan bahwa layanan angkutan udara selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali, berjalan dengan baik, aman, dan lancar. “Kami memastikan layanan angkutan udara selama periode Nataru, termasuk dari dan ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali, berjalan dengan baik, aman, dan lancar,” ujar Lukman kepada wartawan, Senin (29/12/2025).

Ia menambahkan bahwa tingkat keterisian penumpang berada pada level tinggi. Maskapai pun telah merealisasikan penambahan penerbangan atau extra flight untuk mengakomodasi tingginya kebutuhan masyarakat. “Tingkat keterisian penumpang berada pada level tinggi dan maskapai telah merealisasikan penambahan penerbangan atau extra flight untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Data Penumpang dan Realisasi Penerbangan

Lukman menyampaikan bahwa ketersediaan kapasitas penerbangan selama periode Nataru tetap terjaga seiring dengan tingginya permintaan. Hingga kini, tercatat sebanyak 82.445 penumpang, angka ini lebih tinggi dibandingkan periode Nataru 2024/2025 yang berjumlah 81.500 penumpang.

Ditjen Perhubungan Udara mencatat, pada periode 18-29 Desember 2025, telah diterbitkan 285 izin terbang atau flight approval (FA) untuk extra flight dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dari jumlah tersebut, sebanyak 267 penerbangan telah terealisasi. Angka ini menunjukkan tingkat realisasi yang tinggi dan mencerminkan kesiapan serta optimalisasi operasional penerbangan dalam mendukung kebutuhan angkutan udara masyarakat selama libur akhir tahun.

Rute Jakarta-Denpasar Paling Diminati

Tingkat keterisian (load factor) penumpang pada sejumlah rute utama domestik tercatat tinggi. Salah satunya pada rute Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS) yang mencatat rata-rata load factor sebesar 94 persen. Keterisian kelas bisnis mencapai 83 persen, sementara kelas ekonomi 94 persen. Pada rute tersebut, maskapai telah merealisasikan sebanyak 71 penerbangan tambahan (extra flight).

Advertisement

Tingginya tingkat keterisian ini menunjukkan bahwa kapasitas kursi yang disediakan oleh maskapai telah dimanfaatkan secara optimal. Hal ini juga mencerminkan besarnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan udara selama periode libur akhir tahun.

Lukman menyebutkan jumlah penerbangan rute CGK-DPS berada pada kisaran 32-45 penerbangan per hari, dengan penyesuaian operasional yang lazim terjadi selama periode libur panjang. Pergerakan pesawat harian mencapai 467 penerbangan, tumbuh 10,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara kumulatif, periode 18-28 Desember 2025 mencatat 4.787 penerbangan, tumbuh 2,93 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Faktor Cuaca dan Sampah Tidak Pengaruhi Keselamatan Penerbangan

Ditjen Perhubungan Udara juga mencermati bahwa dinamika kunjungan wisatawan ke Bali saat ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca, genangan air (banjir) akibat curah hujan tinggi, serta penanganan sampah di sejumlah wilayah di Bali. Namun demikian, faktor-faktor tersebut tidak berdampak terhadap aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

“Kami menegaskan bahwa seluruh aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama. Pengawasan operasional terus kami lakukan, termasuk melalui kegiatan ramp check dan pengawasan tarif, agar layanan angkutan udara selama Nataru berjalan aman dan lancar,” tegas Lukman.

Advertisement