Perayaan malam pergantian tahun 2026 di berbagai daerah di Indonesia akan terasa berbeda. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan instruksi untuk melarang pesta kembang api. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Larangan Kembang Api di Berbagai Daerah
Tidak hanya di tingkat pusat, sejumlah objek wisata di Bali juga dipastikan tidak akan menggelar pesta kembang api. Keputusan ini disambut baik oleh sejumlah wisatawan. Marie, seorang wisatawan mancanegara asal Prancis, menyatakan tidak mempermasalahkan larangan tersebut. Ia menilai alasan di balik pelarangan itu sangat masuk akal mengingat situasi bencana di Sumatera.
“Kalau alasan sebagai bentuk empati bencana di Indonesia, saya pikir tidak masalah (tidak ada kembang api),” ujar Marie.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar telah menegaskan bahwa perayaan tahun baru 2026 di Bali akan berlangsung tanpa pesta kembang api dan konser musik, menyusul terbitnya surat telegram (TR) dari Kapolri.
Situasi serupa juga diterapkan di wilayah Batu, Jawa Timur. Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar perayaan tahun baru secara berlebihan. Imbauan ini sejalan dengan arahan Kapolri terkait situasi duka yang tengah dialami wilayah Sumatera.
“Kami mengajak sebenarnya, mengimbau, mengajak supaya ayo kita meningkatkan empati karena di belahan pulau yang lain ada saudara kita yang memang sedang kedukaan,” kata Andi kepada awak media, Rabu (31/12/2025).
Pihak Polres Batu menegaskan bahwa langkah ini murni dilakukan demi menghormati situasi duka nasional. Mereka menyarankan agar kegiatan keramaian diganti dengan kegiatan yang lebih khidmat.
Jakarta Gelar Perayaan Sederhana Penuh Solidaritas
Di Ibu Kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan rangkaian acara pergantian tahun baru 2026 dengan tema kesederhanaan. Tema ini diusung sebagai wujud empati dan solidaritas nasional atas bencana yang terjadi di Sumatera serta sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan donasi kemanusiaan selama rangkaian kegiatan. Kerja sama dilakukan dengan Baznas BAZIS DKI Jakarta dan Bank Jakarta untuk menyalurkan donasi kepada wilayah terdampak bencana, tidak hanya di Sumatera, tetapi juga di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan daerah lainnya.
“Donasi dilakukan melalui penyediaan QRIS di titik-titik acara dan kanal digital yang didukung oleh sistem pemantauan secara real time,” katanya.
Budi menambahkan, “Dengan pendekatan ini, Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan perayaan publik tidak berhenti pada hiburan, tetapi juga menjadi sarana aksi nyata solidaritas sosial. Hal ini juga tercermin dalam pemilihan lagu yang diperdengarkan di Bundaran HI, seperti ‘Jangan Menyerah’ dari d’Masiv, yang memberi semangat dan harapan.”
Panggung utama acara pergantian tahun baru DKI Jakarta berlokasi di Bundaran HI. Perayaan ini akan diisi dengan pertunjukan video mapping menggunakan drone, tanpa kembang api.
Sementara itu, menjelang akhir tahun 2026, banyak orang mulai menyusun resolusi tahun baru. Namun, tidak sedikit resolusi yang hanya berakhir sebagai wacana karena kurangnya perencanaan. Untuk membantu masyarakat menyusun resolusi yang realistis, akan disajikan kiat sukses bersama psikolog Betsy Kurniawati Witarsa.






