Panduan Lengkap Cara Merawat Kucing Persia untuk Pemula

Berita7 — Kucing persia termasuk sebagai salah satu kucing favorit di Indonesia. Bulunya yang lebat, badan gempal, muka lucu menjadi daya tarik tersendiri. Karena itu, agar tetap menggemaskan dan sehat, kamu perlu melakukan perawatan yang tepat. Berikut cara merawat kucing persia untuk pemula, langkah demi langkah:

Untuk lebih lengkapnya, let’s check these out!

Langkah #1: persiapkan tempat sesuai kepribadian kucing persia

Kucing persia memiliki kepribadian yang kalem dan pendiam. Jenis kucing ini cenderung lebih nyaman berdiam diri dan tidak banyak bergerak walaupun saat dewasa. Kucing persia juga tidak bisa melompat tinggi seperti kucing lainnya.

Karena hal tersebutlah, Anda perlu membuat tempat bermain sesuai dengan kepribadian kucing persia. Misalnya, dengan tidak membangun pijakan di dinding untuk bermain di tempat yang tinggi.

Untuk mengakalinya dan agar kucing tetap aktif, kamu bisa menyediakan mainan. Dengan mainan tersebut, kamu bisa mengajak kucing bermain dan tetap aktif agar kucing bisa lebih sehat.

Langkah #2: menyiapkan kandang, box pup dan kelengkapannya

Sama seperti persiapan memelihara kucing pada umumnya, kamu tentu perlu menyiapkan kandang dan litter box. Bedanya adalah kamu perlu lebih ekstra menjaga kebersihan kandang dan litter box kucing persia kamu.

Kenapa begitu?

Karena kucing termasuk hewan yang suka kebersihan. Di sisi lain, kucing persia merupakan kucing bulu panjang. Jika bulunya kotor, menjadi gimbal, kucing akan lebih mudah terserang berbagai penyakit kucing seperti jamur, kutu hingga dermatosis endokrin. Hal ini karena tubuh kucing lembab dan cenderung kurang terjaga kebersihannya.

Untuk kandang, sebisa mungkin tempatkan kandang di ruangan yang agak terbuka. Cara ini dilakukan agar sirkulasi udara tetap berjalan dengan lancar dan ruangan tidak lembab.

Untuk litter box, kamu perlu membersihkannya setiap hari. Jika tidak, kucing kamu bisa pup sembarangan dan pup di litter box bisa menempel pada bulu kucing.

Akibatnya bukan hanya akan membuat bulu menjadi kotor tapi bisa juga menyebabkan infeksi kulit pada kucing persia kesayangan.

Gunakan jenis pasir kucing yang membuat kucing nyaman dan sesuai dengan kantong kamu ya. Jangan terlalu memaksakan untuk membeli yang ratusan ribu karena kamu perlu memikirkan kebutuhan lainnya. Misalnya, kebutuhan pribadi kamu dan kebutuhan makan kucing.

Langkah #3: perhatikan makanan dan perlengkapannya

Perhatikan jenis makanan dan perlengkapan makan minum untuk kucing persia kamu. Kenapa? Salah satu alasannya adalah untuk menjaga keindahan dan kesehatan bulunya.

Apakah hanya untuk bulu? Tentu tidak!

Kamu perlu menentukan makanan yang tidak hanya baik untuk bulu, pencernaan dan kesehatan menyeluruh. Apalagi, kucing persia punya bulu panjang dan resiko mengalami hairball lebih tinggi.

Jika sembarangan memilih, maka kesehatan kucing kamu akan menjadi taruhannya.

Untuk itu, kamu perlu memilih atau membuat makanan sendiri dengan kandungan gizi yang lengkap, di antaranya:

  • Asam lemak omega 3 dan 6.
  • Vitamin A dan E.  
  • Protein.
  • Serat.
  • Mineral.

Sebagai catatan, makanan untuk kitten, kucing dewasa dan kucing senior itu berbeda. Misalnya untuk kitten, makanannya harus lebih lembut dengan gizi yang lebih tinggi agar pertumbuhannya maksimal. Karena itu, kamu perlu mengetahui berapa usia kucing kamu sebelum memberi makan.

Lalu, berapa kali harus diberi makan?

Umumnya, frekuensi memberi makan sekitar 3-4 kali per hari hingga usia 6 bulan. Kemudian 2-4 kali per hari dan ketika usia 10-12 bulan, kamu bisa memberi makan 2x per hari.

Banyak sedikitnya tergantung dari kalori yang direkomendasikan karena masing-masing jenis makanan kucing punya kalori yang berbeda.

Lalu, bagaimana dengan tempat makan dan minumnya? Untuk perlengkapan makan, sebaiknya kamu memilih yang terbuat dari stainless atau kaca.

Tujuannya agar sisa makanan dan kotoran tidak menempel pada rongga atau pori wadah yang digunakan.

Wadah yang dipergunakan sebaiknya tidak terlalu cekung dan pilih yang cukup lebar. Ini disebabkan karena lidah kucing persia pendek dan wajahnya besar.

Jika tidak, takutnya, kucing kamu tidak bisa makan dan minum dengan nyaman. Di sisi lain, jika terlalu kecil ukurannya, dagu kucing bisa terbentur pinggir wadah dan bisa menyebabkan jerawat kucing.

Selain itu, jangan lupa untuk meletakkan tempat makan dan minum di tempat yang sama dan mengganti air minum secara berkala.

Langkah #4: lakukan vaksinasi

Jangan lupa untuk melakukan vaksinasi karena kucing persia rentan mengalami masalah pernafasan dibandingkan dengan kucing lainnya.

Kenapa bisa begitu? Ini karena kucing persia tidak mempunyai lapisan filter ekstra di hidung untuk menyaring bakteri. Alhasil, bakteri bisa lebih mudah masuk ke dalam tubuh.

Melansir dari goldenmaze.net, pemberian vaksin pada kucing akan membantu sistem imun kucing menjadi kuat, tidak mudah sakit dan membantu melawan ancaman berbagai jenis virus, seperti:

  • Flu kucing.
  • Feline panleukopenia virus (FPV).
  • Feline leukemia virus (FeLV).

Sebelum vaksin, dokter hewan akan memeriksa kesehatan kucing kamu lebih dahulu. Misalnya, apakah berat badan kucing sudah lebih dari 1 kg atau belum. Jika belum, maka kucing belum bisa melakukan vaksin.

Lalu, kapan jadwal vaksinnya? Dari informasi yang saya dapatkan, jadwal vaksinasi untuk kitten dilakukan pada usia:

  • 12 minggu.
  • 16 minggu.
  • 1 tahun setelah injeksi kedua.
  • Setiap tahun setelah itu.

Apa kucing akan mendapatkan vaksin lain seperti vaksin rabies? Untuk vaksin rabies, biasanya dokter hewanlah yang akan memutuskan apakah kucing kamu membutuhkan atau tidak.

Kenapa? Karena setiap kucing punya lingkungan dan gaya hidup yang berbeda.

Jika dirasa lingkungan kamu terlalu riskan atau kamu rencana membawa kucing keluar negeri, maka vaksin rabies perlu disuntikkan.

Untuk vaksin lainnya, kamu perlu  berkonsultasi dengan dokter hewan. Setelah itu, dokter hewan akan merekomendasikan serta menetapkan jadwal vaksin untuk kucing kesayangan.

Langkah #5: grooming dan sisir secara teratur

Walaupun kucing persia umumnya merupakan kucing indoor, tapi kamu perlu melakukan grooming secara teratur. Setidaknya kamu perlu memandikan kucing  per 3-4 minggu sekali atau saat kucing kamu sudah kotor.

Sayangnya, kamu tidak bisa sembarangan memandikan kucing persia. Untuk permulaan, kucing persia baru bisa dimandikan setelah berusia 8 minggu. Setelah itu dimandikan per 3-4 minggu sekali hingga usia 12-14 minggu untuk membiasakan anak kucing persia.

Untuk sampo, kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya sampo kucing anti kutu atau sampo kucing anti jamur.  

Sebelum grooming, jangan lupa untuk menyisir bulunya dan memotong kukunya lebih dahulu. Dengan begitu, kamu tidak akan dicakar saat sedang memandikan kucing kesayangan.

Untuk potong kuku sendiri, sebaiknya kamu juga melakukannya secara rutin. Lakukan setiap 1 minggu sekali untuk kitten dan 2-3 minggu sekali untuk kucing dewasa.

Ketika melakukan grooming, kamu perlu memperhatikan area tengkuk dan wajah. Kenapa? Karena area tengkuk memiliki banyak minyak sedangkan area wajah kucing rawan terkena sampo dan cukup sensitif.

Kamu juga perlu untuk menyikat gigi kucing agar terhindar dari plak dan karang gigi.

Setelah itu, pastikan kamu mengeringkan bulunya dengan baik ya. Jangan sampai ada yang masih basah dan menggumpal karena bisa menyebabkan jamur dan rambut gimbal.

Saat mengeringkan, kamu perlu menggunakan sisir dari kawat yang renggang dengan panjang kurang lebih 1 inci. Untuk apa? Untuk menyisir dan membantu mengangkat bulu agar bagian bawah bulu bisa ikut kering.

Selain saat grooming, kamu juga perlu menyisir bulu kucing persia setiap hari selama 10-15 menit. Dengan begitu, bulu tidak menggumpal dan tetap rapi.

Sesekali, kamu boleh kok memangkas bulu kucing persia agar tidak terlalu panjang. Dengan begitu, bagian dalam bulu tidak akan terlalu lembab dan berjamur.

Langkah #6: bersihkan mata, hidung dan telinga

Kucing persia terkenal sebagai kucing pesek karena hidung dan matanya yang lebih cekung dibandingkan dengan kucing lainnya. Karena hal tersebutlah, selain bulu, bagian wajah juga perlu diperhatikan.

Untuk bagian mata, kucing persia cenderung memiliki mata yang sering berair. Hal tersebut disebabkan karena kucing persia punya air mata lakrimal. Air mata inilah yang akan mengalir dan teroksidasi sehingga membuat wajah kucing menjadi terlihat kotor.

Karena itu, kamu perlu menyeka bagian mata kucing agar kucing kesayangan kamu tetap nyaman dan wajahnya tetap bersih.

Kamu bisa menggunakan kapas yang dicelupkan dengan air hangat. Setelah itu, bersihkan kotoran dan kerak yang ada di area mata terutama di bawah mata.

Selain itu, sisir bulu area mata setiap harinya agar bulu tidak mencolok atau masuk ke mata kucing kesayangan.

Untuk bagian hidung, kamu bisa membersihkan dengan menggunakan tisu agar kucing lebih nyaman dan bisa bernafas dengan baik.

Kamu juga perlu memberikan perhatian ekstra di bagian telinga. Kenapa? Karena di bagian telinga biasanya menjadi sarang kutu yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kucing.

Untuk membersihkan bagian telinga, kamu bisa menggunakan cairan khusus pembersih telinga misalnya Ear Cleanser atau Bioline Ear Care.

Setelah itu, pijat secara perlahan bagian bawah telinga kucing agar kotoran telinganya keluar. Kemudian, Anda bisa menyekanya dengan kain kasa ataupun handuk lembut hingga bersih.

Langkah #7: jangan lupa untuk mengajak bermain

Walaupun kucing persia termasuk kucing pasif, tapi kamu tetap perlu untuk mengajak bermain. Untuk apa? Untuk memuaskan kucing sehingga insting alami kucing tetap tersalurkan dengan baik.

Di sisi lain, bermain juga akan memberikan manfaat berikut untuk kucing persia terutama kucing indoor:

  • Membantu kucing agar tetap aktif bergerak.
  • Meminimalisir obesitas pada kucing.
  • Membantu menjaga kesehatan terutama sendi kucing.
  • Mencegah agar kucing tidak stress dan bosan.

Langkah #8: lakukan sterilisasi

Banyak orang yang tidak melakukan sterilisasi karena alasan yang beragam. Mulai dari tidak punya biaya hingga kasihan.

Padahal, sterilisasi akan membantu kucing agar tetap sehat dan menjaga agar tidak berperilaku berlebihan misalnya spraying.

Bagaimana jika tidak disteril? Itu semua kembali ke keputusan kamu.

Jika pun kamu memutuskan untuk tidak mensteril kucing persia kesayangan, kamu perlu mengantisipasi populasi berlebih di rumah. Bila hal ini terjadi, apakah kamu sanggup untuk memelihara dan merawat kucing persia kesayangan dan keturunannya.

Jika pun untuk breeding, pastikan kamu sudah memiliki rencana jangka panjang ya. Dengan begitu, semua kucing persia kesayangan tetap bisa terawat dan terjaga dengan baik.

Itulah 8 cara untuk merawat kucing persia yang bisa saya bagikan. Kalau kamu punya cara lainnya yang dan belum saya sampaikan, jangan ragu untuk ikut berkontribusi di kolom komentar ya!

Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari Berita7 di Google News.

Tinggalkan komentar