Berita7 — Sloth, atau dikenal lokal dengan nama Kungkang, adalah hewan asli Amerika Tengah dan Selatan yang terkenal karena gerakannya yang amat sangat lambat. Rebecca N. Cliffe dan tim dari Swansea Lab for Animal Movement, Biosciences, College of Science, Swansea University melakukan studi tentang kehidupan hewan ini.
Penelitian mereka berfokus pada spesies Bradypus variegatus dan Choloepus hoffmanni yang tinggal di hutan dataran rendah pesisir Kosta Rika. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal PeerJ Life & Environment pada akhir Mei 2023.
Kosta Rika adalah habitat bagi enam spesies Kungkang yang memiliki sistem pencernaan terlambat di dunia hewan, membutuhkan dua minggu untuk mencerna makanan. Dengan tidur selama 20 jam sehari, mereka dapat menghemat energi.
Dalam penelitian ini, mikrodata yang diambil selama periode beberapa hari hingga minggu digunakan untuk memahami bagaimana fluktuasi lingkungan mempengaruhi aktivitas Kungkang dan hubungannya dengan perilaku unik dan lambat mereka.
Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa spesies Bradypus menggunakan 85,5% dari 2.356 jam waktu mereka untuk tidak aktif – 62,7% untuk tidur dan 22,8% untuk istirahat. Sedangkan, Choloepus menggunakan 72,6% dari 206 jam waktu mereka untuk tidak aktif – 56,4% untuk tidur dan 16,2% untuk istirahat.
Choloepus menunjukkan perilaku cathemeral, yakni pola aktivitas yang tidak teratur sepanjang siklus 24 jam. Ini memungkinkan mereka untuk lebih efektif menggunakan lingkungan sambil meminimalkan risiko predator.
Bradypus, sebaliknya, lebih aktif pada malam hari yang lebih dingin dan malam setelah hari yang lebih dingin, melawan dugaan peneliti bahwa mereka akan lebih aktif pada suhu harian atau siang hari. Penelitian ini menunjukkan ada keterkaitan antara perilaku lamban dan variasi suhu pada hewan mamalia ini.
Pergerakan lamban Kungkang dapat dijelaskan oleh tingkat metabolisme mereka yang sangat rendah, yang mengakibatkan mereka melaju lambat melalui pepohonan. Rata-rata, Kungkang hanya bergerak sejauh 41 yard atau 37 meter per hari.
Bradypus dan Choloepus menghabiskan 1,5% dan 3,2% total waktu mereka untuk memanjat pohon, durasi yang lebih lama dibandingkan dengan waktu yang mereka gunakan untuk bergerak turun dari pohon.