Berita7 — Perubahan perilaku kucing merupakan salah satu ada tanda ada perubuhan di dalam tubuh kucing. Bisa jadi, itu tanda kucing sedang sakit. Karena apabila tubuh bagian dalam kucing sakit, metabolisme kucing akan berubah. Dan perubahan metabolisme tubuh kucing akan langsung terlihat jelas pada tampilan fisik dan perilaku.
Agar kamu lebih paham, kami akan memberikan informasi lengkap tentang ciri-ciri kucing sakit. Sehingga, kamu dapat mendiagnosis kucing sakit dengan presisi tinggi. Dan kamu dapat memberikan pertolongan pertama dengan tepat sebelum membawa kucing ke dokter hewan. Langsung saja ya, berikut 7 ciri-ciri kucing sakit yang wajib kamu ketahui.
1. Kucing Muntah Terus-menerus
Ciri-ciri kucing sakit yang pertama adalah kucing muntah terus-menerus. Sebenarnya, muntah merupakan reaksi pertahanan diri di dalam tubuh kucing untuk mengeluarkan benda asing yang mengganggu sistem tubuh. Misalnya, hairball. Tapi, jika kucing muntah terus-menerus maka kamu wajib waspada. Terlebih jika muntahan kucing memiliki bau menyengat.
Agar kamu bisa paham level penyakit kucing, kamu perlu paham jenis-jenis muntah kucing, di antaranya:
- Kucing muntah bulu (hairball). Biasanya di dalam muntahan kucing terdapat bola bulu dan rumput. Ini muntah yang normal, kamu nggak perlu panik.
- Kucing muntah cacing. Biasanya ada cacing-cacing kecil yang masih hidup di dalam muntahan kucing. Artinya, kucing cacingan. Dan saluran pencernaan kucing telah di sabotase oleh cacing parasit. Segera berikan obat cacing kucing.
- Kucing muntah kuning kental. Kucing yang muntah cairan kuning kental biasanya mengalami permasalahan pada hati dan empedu.
- Kucing muntah darah. Artinya, kucing mengalami kerusakan organ dalam yang fatal, biasanya karena kecelakaan atau penyakit serius.
- Kucing muntah hijau disertai bau busuk. Artinya, kucing sedang terserang virus Panleukopenia. Kucing harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Tidak semua gejala kucing muntah menunjukkan penyakit. Tapi, kalau kucing muntah terus-menerus dan di ada kejanggalan di dalam muntahan kucing, bisa dipastikan kucing sakit. Segera berikan obat untuk mengobati kucing kesayanganmu.
2. Kucing Mengalami Diare Parah
Tanda kucing sakit selanjutnya adalah kucing mengalami diare parah. Kucing bisa mengalami diare parah seperti manusia. Di mana, kucing buang air besar dalam kondisi encer terus-menerus. Akibatnya, tubuh kucing menjadi kekurangan cairan (dehidrasi) dan lemas.
Kucing yang mengalami dehidrasi parah sudah dapat dipastikan dia sedang sakit. Penyakit yang paling sering menyebabkan kucing diare adalah penyakit cacingan, dan IBD (infeksi saluran pencernaan).
- Penyakit cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing. Cacing jahat masuk ke dalam tubuh kucing bisa melalui perantara kutu atau menular dari kucing lain yang sakit. Cacing akan hidup di saluran pencernaan kucing. Hidup, tidur, makan dan buang kotoran di dalam saluran pencernaan. Lama kelamaan, kucing akan mengalami diare akibat tingkah brutal si cacing jahat ini. Solusinya, segera berikan obat cacing kucing sesuai dosis yang tepat.
- Feline inflammatory bowel disease (IBD) adalah infeksi saluran pencernaan kucing dalam tingkat meradang parah. Artinya, terjadi peradangan pada dinding lambung, usus hingga saluran pembuangan kotoran. Akibatnya, proses penyerapan dan pemadatan kotoran gagal terjadi. Dan kucing mengalami diare parah. Kondisi IBD biasanya disebabkan oleh bakteri jahat. Pengobatan yang tepat adalah memberikan antibiotik dan menambah cairan tubuh agar kucing tidak dehidrasi.
Kucing yang mengalami diare parah jangan dibiarkan saja. Karena diare dapat menyebabkan dehidrasi parah yang bisa memicu penyakit lainnya. Segera berikan pengobatan yang tepat. Jika perlu, bawa ke klinik dokter hewan sesegera mungkin.
3. Kucing Tidak Mau Makan dan Tidur Terus
Ciri-ciri kucing sakit berikutnya adalah kucing tidak mau makan dan tidur terus. Perilaku kucing yang mendadak menyendiri, diam, tidak mau makan dan tidur terus pertanda kucing sedang sakit. Bisa jadi kucing merasa pusing, lemas hingga sakit di sekujur tubuhnya.
Penyakit yang sering membuat kucing tidak mau makan dan tidur terus, di antaranya:
- Sakit pada area gigi dan gusi.
- Infeksi pada luka.
- Kucing meriang.
- Kucing terserang virus.
- Kucing mengalami flu dan demam.
Beberapa ciri yang menyertai kondisi tersebut adalah suhu tubuh kucing meningkat dan hidung kucing terlihat pucat. Itu tandanya kucing sedang sakit.
Namun, ciri-ciri tersebut belum bisa untuk mendiagnosis kucing sakit apa. Solusi sederhana yang bisa kamu aplikasikan adalah memberikan makanan basah premium, seperti Purina Frenzy, dan Royal Canin Recovery. Makanan kucing bergizi tinggi akan membantu kucing cepat pulih. Jika cuma gejala sakit ringan, tubuh bisa memproduksi obat secara mandiri.
Akan tetapi, jika kucing tetap tidak mau makan dan tidur terus selama 3 hari berturut-turut, kamu wajib waspada. Karena lama kelamaan kondisi kucing akan drop dan butuh rawat inap di klinik dokter hewan. Biar biaya tidak membengkak, sebaiknya bawa kucing ke dokter sebelum penyakitnya semakin parah. Nanti, dokter akan mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan memberikan obat yang tepat agar kucing kembali sehat.
4. Berat Badan Kucing Menurun Tanpa Sebab yang Jelas
Kucing yang tiba-tiba mengalami penurunan berat badan secara signifikan menandakan kucing sedang sakit. Biasanya gejala penurunan berat badan dibarengi dengan gejala lain, di antaranya:
- Nafsu makan kucing menurun.
- Kucing hanya tidur dan menyendiri.
- Kucing mengalami demam.
- Kucing mengalami diare.
- Kucing muntah.
Sampai pada akhirnya, kucing hanya terbaring lemas tanpa tenaga. Kondisi ini membuat tubuh kucing semakin kekurangan nutrisi sampai akhirnya kurus.
Kalau kucing sudah menunjukkan gejala seperti itu, itu tandanya kucing sakit. Pertolongan pertama adalah memberikan multivitamin. Kamu bisa memberikan minyak ikan, madu, hingga vitamin B kompleks untuk kucing. Jika belum ada perubahan positif, segera minta bantuan ke dokter hewan terdekat.
5. Kucing Terserang Flu
Ciri-ciri kucing sakit selanjutnya adalah kucing mengalami flu. Gejala kucing flu biasanya disertai dengan demam tinggi, bersin-bersin, pusing dan tidak bisa mencium bau dengan baik. Sehingga, kucing flu biasanya lebih suka tidur, menyendiri dan tidak mau makan.
Kucing yang sedang flu parah juga sering mengeluarkan ingus. Dan sering bersin-bersin. Kalau sudah seperti itu, kucing 100% sedang terinfeksi virus influenza. Pada gejala flu ringan, kamu bisa mengobati kucing dengan memberikan makanan bergizi dan multivitamin. Misalnya, minyak ikan dan Transfer Factor 4Life.
Namun, apabila gejala flu tergolong sedang dan berat, kamu perlu memberikan obat flu khusus kucing. Kamu bisa membeli obat flu kucing yang berbentuk tablet, cair maupun kapsul. Jika kamu bingung memiliki merek obat flu yang tepat, silakan pakai salah satu rekomendasi obat flu kucing terbaik ini. Kami telah mencoba memakainya untuk kucing-kucing kami. Alhamdulillah, kucing cepat sembuh dan kembali sehat.
6. Kucing Kesulitan untuk BAB atau BAK
Kucing yang mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) merupakan tanda kucing sedang sakit. Penyakit yang menjurus pada gejala tersebut, yaitu:
- Ambeien. Ambeien pada kucing adalah penyakit yang memicu gangguan pup pada kucing. Biasanya di tandai dengan pembesaran otot vena di anus kucing. Jadi, rektum kucing seperti menonjol keluar. Kucing yang mengalami ambeien akan kesulitan untuk pup. Solusi untuk kucing ambeien ringan adalah dengan salep dan obat khusus untuk pelunak feses. Solusi untuk kucing ambeien berat adalah operasi ambeien kucing.
- FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease) merupakan penyakit penyumbatan saluran kencing kucing akibat penumpukan kristal sturvite pada ginjal, kandung kemih atau saluran urine kucing. Kucing yang mengalami FLUTD akan sedikit-sedikit kencing atau tidak bisa kencing sama sekali. Solusi untuk penyakit FLUTD adalah pemasangan cateter kucing dan memberikan obat peluruh penyumbatan saluran kencing.
Kucing yang mengalami gangguan pup dan kencing menunjukkan bahwa dia sedang sakit. Jadi, sebaiknya segera kamu bawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
7. Bulu Kucing Terlihat Kusam
Secara normal, kucing yang sehat memiliki bulu yang lembut dan berkilau. Jika kucing kamu memiliki bulu yang kusam, menggumpal dan lepek, pertanda kucing sedang sakit. Lalu, muncul pertanyaan berikutnya, kucing saya sakit apa?
Ada beberapa jenis penyakit yang bisa membuat bulu kucing terlihat kusam, di antaranya:
- Penyakit cacingan.
- Penyakit kutuan.
- Penyakit jamur kucing.
- Penyakit scabies.
- Infeksi virus.
Semua penyakit di atas bisa mempengaruhi produksi kelenjar minyak yang ada di dalam kulit mantel kucing. Sehingga, kucing tidak bisa melembapkan bulu kucing dengan baik. Akhirnya, bulu kucing terlihat kusam dan lepek.
Menurut hasil investigasi kami, penyakit cacingan adalah penyakit paling umum yang menyebabkan bulu kucing kusam dan lepek. Di mana, parasit cacing di dalam tubuh kucing akan menyerap nutrisi yang seharusnya di pakai untuk tubuh kucing. Akibat kekurangan nutrisi, kelenjar minyak di kulit mantel kucing tidak dapat memproduksi minyak berlebih. Sehingga, bulu kucing menjadi kering, kusam dan kusut.
Biar kamu lebih yakin, sekalian periksa gusi kucing dan mata kucing. Kucing yang terserang cacingan memiliki gusi yang berwarna putih dan mata kucing berselaput. Jika masih belum yakin juga, bawa kucing ke dokter hewan untuk pengetesan pup kucing. Dokter akan mengambil sedikit sampel pup kucing dan melihat ada tidaknya parasit cacing di saluran usus besar kucing.
Jika semua bukti mengarah ke penyakit cacingan, kamu tinggal memberikan obat cacing kucing sesuai dosis. Dan Boom! Kucing akan kembali sehat seperti sedia kala.