Tim SAR gabungan masih berupaya keras menemukan tiga korban yang belum teridentifikasi pasca tenggelamnya kapal pinisi KM Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hingga Selasa (30/12/2025), baru satu jenazah yang berhasil ditemukan, yakni anak perempuan dari pelatih sepak bola wanita Valencia CF, Martin Carreras.
Pencarian Diperluas ke Darat dan Laut
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menyatakan bahwa operasi SAR gabungan terus dilanjutkan dengan membentuk dua tim terpisah. Satu tim fokus pada pencarian di laut, sementara tim lainnya menyisir wilayah pesisir darat Pulau Padar.
“Operasi SAR gabungan ini masih terus dilanjutkan,” ujar Stephanus Risdiyanto dalam pertemuan bersama Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko di Posko Operasi SAR Labuan Bajo, dilansir Antara.
Korban yang masih hilang adalah Martin Carreras, pelatih asal Spanyol, dan kedua anak laki-lakinya. Istri Martin serta satu anak perempuan lainnya dilaporkan selamat dalam insiden nahas tersebut.
Arus dan Material Kapal Jadi Pertimbangan
Stephanus Risdiyanto menjelaskan bahwa tim pencarian laut melakukan penyisiran dan penyelaman di lokasi kejadian serta area sekitarnya. Ia menambahkan, perubahan arus setiap enam jam sekali menjadi faktor penting yang terus disesuaikan oleh tim SAR.
“Perkiraan arus setiap enam jam sekali berubah, jadi kami menyesuaikan dan untuk sementara yang korban ditemukan di bagian utara, karena arus ke sana,” jelasnya.
Analisis terhadap material kapal KM Putri Sakinah, yang terbuat dari kayu Ulin yang dikenal sangat awet, memberikan petunjuk bahwa bangkai kapal kemungkinan besar masih berada tidak jauh dari titik tenggelam.
“Kemarin dalam rangka giat SAR kami juga menanyakan ke pihak kapal apa material kapal, dan sesuai dengan pengalaman sebelumnya bahwa ada kapal juga yang pernah tenggelam dan ditemukan jauh dari titik lokasi karena bukan dari material kayu Ulin, sedangkan kapal ini dari kayu Ulin,” ungkapnya.
Anomali Cuaca Diduga Penyebab Kecelakaan
Terkait penyebab kecelakaan, keterangan dari awak kapal mengarah pada gelombang alun atau swell yang tinggi dengan periode singkat. Fenomena ini diduga merupakan anomali cuaca kiriman siklon 96S.
“Itu kami asumsikan anomali cuaca, karena merupakan kiriman siklon 96S,” ujarnya.
Menyikapi potensi cuaca ekstrem dan untuk memudahkan operasi pencarian, KSOP Kelas III Labuan Bajo memutuskan untuk menutup sementara pelayaran kapal wisata maupun kapal lainnya ke Pulau Padar dan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK).
Kapal semi pinisi KM Putri Sakinah diketahui mengangkut 11 orang saat kejadian, terdiri dari enam wisatawan asing asal Spanyol, satu pemandu wisata, dan empat anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda. Tujuh orang berhasil dievakuasi, termasuk empat ABK dan pemandu wisata. Korban yang ditemukan hari ini merupakan bagian dari keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan empat anak.






