Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak hanya berfokus pada pemeliharaan keamanan sepanjang tahun 2025, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur nasional. Dalam rilis akhir tahunnya, Polri melaporkan telah membantu perbaikan dan pembangunan 91 jembatan yang tersebar di berbagai daerah di seluruh pelosok negeri, guna meningkatkan konektivitas antardaerah.
Peran Korps Brimob dalam Konektivitas Nasional
Asisten Utama Operasi (Astamaops) Kapolri, Komjen Fadil Imran, menyatakan bahwa Korps Brimob Polri terus berupaya memperkuat konektivitas nasional melalui pembangunan jembatan. “Korps Brimob Polri terus memperkuat konektivitas nasional melalui 91 jembatan,” ujar Komjen Fadil dalam konferensi pers akhir tahun di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).
Ia merinci bahwa dari total 91 unit jembatan yang dibangun di berbagai daerah se-Indonesia dengan bantuan Korps Brimob Polri, sebanyak 19 unit telah selesai dibangun 100 persen. Sementara itu, 13 jembatan lainnya masih dalam tahap progres, dan 59 jembatan lainnya berada dalam tahap persiapan.
“Program ini adalah langkah nyata Polri mendukung mobilitas warga dan menjamin keamanan wilayah di seluruh Indonesia,” imbuh Komjen Fadil.
Fokus Personel Brimob dan Pengamanan
Komjen Fadil juga menjelaskan bahwa Brimob merupakan garda terdepan Polri yang menjadi tumpuan dalam penanganan situasi berisiko tinggi. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, Brimob mengerahkan 4.085 personel untuk mendukung berbagai operasi besar. Namun, pada tahun 2025, sebanyak 1.951 personel Brimob lebih difokuskan pada Operasi Damai Cartenz dan pengamanan hari raya.
Selain itu, Brimob Polri juga mengerahkan ribuan personel untuk mengawal rangkaian acara internasional, mulai dari kegiatan olahraga, konferensi tingkat tinggi, hingga kunjungan diplomatik. “Polri memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan kondusif bagi komunitas internasional,” tegasnya.
Penanganan Kejadian Menonjol dan Bencana
Sepanjang tahun 2025, Korps Brimob dilaporkan sukses menangani berbagai kejadian menonjol. Hal ini mencakup penindakan tegas terhadap Daftar Pencarian Orang (DPO) Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan sindikat senjata, operasi anti-narkoba, serta penanganan radiasi di Cikande.
“Kami juga merespons cepat ledakan di Jakarta, evakuasi Warga Negara Asing (WNA) di Rinjani, dan penanggulangan bencana di Aceh, Sumatera Barat, serta Sumatera Utara,” pungkas Komjen Fadil.






