JAKARTA, 29 Desember 2025 – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat peningkatan arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejak Sabtu (27/12). Guna mengantisipasi lonjakan kendaraan, Korlantas telah menyiapkan sejumlah strategi rekayasa lalu lintas.
Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Faizal, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas telah diterapkan sejak Sabtu malam di ruas Tol Jakarta-Cikampek, mulai dari Kilometer 70, 65, hingga 47. “Sesuai prediksi, arus balik mulai terjadi pada hari Sabtu (27/12). Tadi malam kami telah melakukan sejumlah langkah rekayasa lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek dari Km 70, Km 65 hingga Km 47,” ujar Faizal kepada wartawan, Senin (29/12/2025).
Faizal memprediksi arus balik akan cenderung landai pada hari ini, Senin (29/12). Namun, lonjakan kembali diperkirakan terjadi menjelang akhir pekan, khususnya pada tanggal 2, 3, dan 4 Januari 2026. “Prediksi itu kemungkinan tanggal 2, 3, 4 (Januari 2026). Tanggal 1 (Januari 2026) itu besok mereka melakukan kegiatan tahun baru, tanggal 2 itu persiapan, tanggal 3, 4 itu, ya. Karena tanggal 5 itu kan sudah harus masuk kantor seperti biasa,” jelasnya.
Koordinasi Lintas Polda dan Pembatasan Truk
Korlantas juga berkoordinasi dengan tujuh Kepolisian Daerah (Polda) untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Salah satu langkah yang diambil adalah pembatasan operasional truk besar.
“Hari ini kami mengumpulkan seluruh Kasat Lantas tujuh Polda prioritas, dan ada beberapa Kasat Lantas yang kita panggil secara daring di CC (Command Center) untuk menyatukan persepsi terkait masalah kegiatan rekayasa antisipasi terutama pembatasan kendaraan sumbu tiga. Dan kita sudah sepakat kita akan lakukan secara humanis, secara persuasif sesuai dengan atensi dari Pak Kakorlantas,” ungkap Faizal.
Antisipasi Kepadatan di Kawasan Wisata
Selain itu, seluruh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) diminta untuk mengantisipasi potensi kepadatan di kawasan wisata. Meskipun kegiatan perayaan tahun baru dengan kembang api tidak diizinkan, pengaturan lalu lintas tetap diperlukan.
“Karena ini juga perlu ada pengaturan arus lalu lintas. Kemudian tempat pergantian tahun baru, walaupun tahun ini tidak diperkenankan untuk kegiatan menggunakan kembang api, namun tetap kami minta mereka untuk menyiapkan kegiatan rekayasa, sebelumnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.






