Bogor – Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan melakukan peninjauan langsung terhadap situasi lalu lintas di jalur Puncak, Bogor, pada Jumat (26/12/2025). Dalam kunjungannya, ia juga menyempatkan diri untuk memantau aktivitas Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) yang telah diberdayakan oleh Polres Bogor di area tersebut.
Didampingi oleh Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto, Irjen Rudi meninjau aktivitas para Supeltas mulai dari Simpang Masjid Amaliah hingga menyusuri jalur alternatif Jalan Kampung Tipar, Ciawi, Bogor. Keduanya juga sempat mengunjungi TMC Polres Bogor di Pospol Hoegeng Simpang Gadog sebelum berkeliling.
Rombongan Kapolda dan Kapolres menyusuri sejumlah jalur alternatif yang kerap dilalui pengendara, terutama sepeda motor, untuk menghindari kepadatan di jalur utama Puncak. Di beberapa titik persimpangan, Irjen Rudi berinteraksi langsung dengan para Supeltas, menanyakan kondisi lalu lintas terkini. “Gimana suasinya, aman?” tanya Irjen Rudi kepada salah seorang Supeltas.
Simpang Masjid Amaliah di Ciawi merupakan salah satu titik penting yang biasa dimanfaatkan pengendara sebagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur utama Ciawi menuju Simpang Gadog. Jalur ini juga sering digunakan untuk mengakali sistem one way di Jalan Raya Puncak.
Sebelum direkrut menjadi Supeltas, individu yang kini menjalankan peran tersebut dulunya kerap mangkal di Simpang Masjid Amaliah dan menawarkan jasa penunjuk arah jalur alternatif kepada wisatawan dengan imbalan bayaran. Kini, mereka telah direkrut secara resmi oleh Polres Bogor untuk membantu kelancaran lalu lintas dan tidak diperbolehkan memungut biaya dari pengendara.
Irjen Rudi Setiawan mengapresiasi inisiatif kreatif yang digagas oleh AKBP Wikha Ardilestanto beserta jajaran Polres Bogor dalam merekrut para mantan joki jalur alternatif menjadi Supeltas. Menurut Kapolda, keberadaan joki jalur alternatif sebelumnya terkadang justru menambah kompleksitas penanganan lalu lintas bagi polisi.
“Ini ide kreatif. Kita tahu sebelumnya para joki ini mungkin menolong, tetapi justru menambah pekerjaan kami karena terjadi crossing-crossing di beberapa titik, akibat kendaraan yang dijokikan,” ujar Irjen Rudi.
Ia melanjutkan, “Oleh karena itu, Kapolres Bogor beserta jajaran menjadikan mereka sebagai sukarelawan. Mereka membantu mengatur lalu lintas, tidak lagi mementingkan yang memberi uang. Mereka juga kami beri insentif.”
Lebih lanjut, Irjen Rudi menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 60 orang yang telah direkrut menjadi Supeltas dan dibagi ke dalam 10 kelompok tugas. “Ada sekitar 60 orang, dibagi dalam 10 kelompok. Kami beri rompi supaya tandanya jelas, dan kami arahkan mereka untuk berkontribusi. Intinya Polri turun, hadir, dan berbuat, karena kapasitas jalan terbatas, sementara arus lalu lintas dan arus manusia meningkat. Kami ada ikatan komitmen. Makanya kami beri insentif kepada mereka. Ini juga diterapkan di beberapa pantauan umum di Jawa Barat untuk membatasi hal-hal seperti itu. Insyaallah mereka akan mengikuti,” pungkasnya.






